Modul 2 Belajar Aquaponik

  1. PERANCANGAN SISTEM AQUAPONIK
  2. Komponen utama sistem aquaponic : ikan, tanaman, tempat tumbuh ikan (tangki, kolam dll) dan tempat pertumbuhan tanaman.
  3. Komponen tambahan : filter air, komponen pipa, jenis tempat tidur tanaman dan jumlah dan frekuensi sirkulasi air dan aerasi

SISTEM AQUAPONIK

Akuaponik bermedia. Media tanam yang dipakai berupa  kerikil,  expanded clay, atau media lain yang mirip. Sistem  adalah bentuk paling sederhana dari akuaponik. Sistem ini paling cocok bagi pemula dalam aquaponik.

Sistem ini terdiri dari dua macam. Yang pertama dengan aliran air terus menerus ke bedeng tanam (grow bed) dengan permukaan air konstan dan yang kedua, air dalam bedeng tanam (grow bed) dibuat  menyerupai siklus padang surut. Keunggulan sistem pasang surut adalah ketersediaan oksigen di akar tanaman lebih terjamin sehingga tanaman lebih sehat dan mengurangi resiko busuk akar.

Deep Water Culture. Sistem ini adalah salah satu sistem yang sering dipergunakan untuk akuaponic  dengan skala  komersial. Cara kerja sistem ini adalah dengan memompa air dari tangki ikan melalui sistem filtrasi. Kemudian air dipompa ke saluran panjang di mana rakit terapung yang diisi dengan tanaman berada permukaan air.

Nutrient Film Technique.   Sistem ini lebih  cocok untuk jenis tanaman tertentu saja, yaitu  sayuran daun. Dalam sistem NFT, air yang kaya nutrisi dipompa ke dalam selokan kecil yang tertutup. Air mengalir dalam selokan dalam bentuk aliran yang sangat tipis. Tanaman diletakkan dalam wadah plastik kecil yang memungkinkan akarnya menyentuh air. Salah satu elemen penting untuk sistem akuaponik adalah bakteri menguntungkan. Bakteri ini menguraikan unsur dalam air menjadi bentuk yang dapat diserap dan digunakan oleh tanaman dan menguraikan komponen yang berbahaya bagi ikan.

Tentang Penulis

admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *